Jumat, 31 Agustus 2012

Cerpen Pelangi Persahabatan


           Rintik-rintik hujan turun membasahi halaman SMP Tunas Bangsa, sekolah menengah pertama terfavorit di kota itu. Siswa-siswanya pun pilihan dan berkualitas tinggi. Mayoritas siswa-siswanya adalah golongan menengah-keatas atau hidup berkecukupan. Tetapi tidak untuk Tasya, dia salah salah satu siswi sekolah tersebut yang berbeda dari yang lainnya. Dia bisa sekolah disana karena beasiswa, karena dia merupakan siswi yang berprestasi, tetapi pendiam. Ayah Tasya telah tiada, dia hanya tinggal bersama ibunya. Dia mempunyai dua orang sahabat yang bernama Iza dan Putri. Mereka bertiga selalu bersama dalam suka maupun duka.
          Kurang lebih setengah jam, hujan belum juga reda. Tasya dan teman-temannya masih menunggu di kanopi sekolah untuk pulang.
          “Sya, pulang yuk!” ajak Iza
          “Kan masih hujan?” kata Tasya
          “Iya, nih. Kan masih hujan. Nanti kalau kita sakit gimana hayoo? Terus nggak bisa berangkat sekolah gimana?.” Kata Putri, sahabat Tasya yang paling cerewet.
          “Iih, Putri. Ini kan cuma gerimis. Kan enak kalau hujan-hujan.” Kata Iza
          “Bener juga ya. Ayo deh. Asyik nih pasti.” Kata Putri
          “Iya, ayo..ayo..!!” kata Tasya dengan semangat
          Mereka bertiga berlari keluar sekolah sambil berhujan-hujanan. Mereka sangat menikmati perjalanan pulang sambil bermain hujan. Di tengah perjalanan hujan mulai reda. Dan pelangi pun muncul.
          “Yeah, hujan sudah reda. Nggak asik nih.” Kata Putri cemberut
          “Temen-temen, lihat deh! Ada pelangi tuh. Bagus banget ya.” Kata Tasya
          “Wah, iya Sya. Bagus banget.” Kata Iza
          OMG, cungguh itu bagus beud.” Kata Putri kagum
          “Iih, Putri. Lebay deh. Hehe ” Kata Tasya sambil cengingisan “Pelangi itu melambangkan persahabatan.”
          “Kok bisa, Sya??” tanya Iza heran
          “Karena persahabatan itu bagaikan pelangi. Jika satu warna pelangi itu hilang, maka warna yang lain takkan lagi indah. Begitu pula dengan persahabatan.” Kata Tasya menjelaskan “Kalian paham kan?”
          “Yes. Betul banget. Jika satu sahabat itu pergi, maka sahabat yang lain akan merasa sedih dan tak ada artinya.” Kata Putri menambahkan “Betul kan temen-temen?”
          “Betul banget.” Jawab Iza
******
          Siang yang panas. Terik matahari sangat menyengat, seiring dengan ramainya murid-murid yang sedang pulang sekolah. Tampak dua orang sahabat sedang berbincang-bincang. Ya.. mereka ialah Putri dan Iza. Mereka berniat untuk ke rumah Tasya. Karena Tasya tidak berangkat sekolah hari ini dan tidak ada keterangan. Di perjalanan, Putri dan Iza bertemu dengan Tasya yang sedang berjualan kue. Mereka lalu berteriak memanggil Tasya. Tetapi Tasya malah berlari menjauhi mereka. Putri dan Iza terlihat kebingungan. Dan mereka segera berlari mengejar Tasya. Sampai akhirnya Tasya berhenti juga.
          “Kamu kenapa sih, Sya? Kok lari waktu lihat kita?” tanya Putri
          “Kamu tadi nggak berangkat sekolah kenapa, Sya?” tanya Iza
          “Hmm.. aku jualin kue Ibu.” Jawab Tasya
          “Emangnya Ibumu kemana, Sya? Kok kamu yang jualan.” Tanya Putri
          “emm...” jawab Tasya terlihat bingung
          “Kenapa, Sya?” tanya Iza
          “emm.. Ibuku  sedang dirawat di rumah sakit, dan aku nggak punya uang untuk bayar biaya rumah sakit.” Kata Tasya sambil menundukkan kepala
          “Ya ampun, Tasya. Kenapa kamu nggak bilang sama kita?” kata Iza “Siapa tau kita bisa bantu.”
“A...aku nggak mau ngerepotin kalian dan aku nggak mau kalian merasa terbebani.” Kata Tasya
“Tasya, kita kan sahabatan sejak lama. Jadi, kalau ada masalah bicara sama kita. Siapa tau kita bisa bantu. Kita nggak akan pernah merasa direpotin kok sama kamu.” Kata Putri “Iya kan Za?”
“Iya, betul banget.” Jawab Iza “Sekarang gini aja deh, kita bantuin kamu jualan, Ok?”
“Tap..tapi...” kata Tasya terbata-bata
“Udah, nggak usah pake tapi-tapian. Ayo berangkat!” kata Putri
          Mereka bertiga berkeliling untuk menjajakan dagangannya. Tetapi di tengah perjalanan, hujan deras mengguyur mereka. Tetapi mereka tetap tidak putus asa. Demi mendapatkan uang untuk membayar biaya rumah sakit ibu Tasya, mereka rela berhujan-hujanan. Mereka menjajakan dagangan mereka ke rumah-rumah penduduk. Alhasil, dagangannya pun habis terjual. Ini berkat kekompakan mereka.
          Lalu, mereka menghitung pendapatan mereka. Ternyata, uangnya cukup untuk membiayai pengobatan ibu Tasya. Tasya sangat berterimakasih kepada kedua sahabatnya. Mungkin, jika tidak dibantu kedua sahabatnya itu, dagangan Tasya tidak akan terjual habis. Mereka sangat gembira dan berpelukan.
          “Eh, temen-temen. Lihat deh! Ada pelangi.” Kata Tasya mengejutkan
          “Iya. Kalian ingat nggak kalau pelangi itu lambang persahabatan?” tanya Iza
          “Ingat dong.” Jawab Putri
          “Karena persahabatan itu bagaikan pelangi. Jika satu warna pelangi itu hilang, maka warna yang lain takkan lagi indah.” Kata mereka bertiga serempak “hahaha..!!”
          Mereka bertiga tertawa dan kembali berpelukan.
******

Kamis, 30 Agustus 2012

Lirik Lagu Ashilla Zahrantiara_Curiga Lyrics

Ragu-ragu setiap kau dekati aku
Malu-malu setiap kau ingin bertemu
Gugup sikapmu saat di sebelahku
Lucu tingkahmu saat kamu begitu

Ya sudah sudahlah ku sudah merasa (aku merasa)
Ya sudah sudahlah ungkapkan saja semua

Kalau suka, kalau kamu cinta bilang saja
Kalau suka, kalau kamu sayang bilang saja
Aku sudah curiga oh oh mending mengaku saja

Gugup sikapmu saat di sebelahku
Lucu tingkahmu saat kamu begitu

Ya sudah sudahlah ku sudah merasa (aku merasa)
Ya sudah sudahlah ungkapkan saja semua

Kalau suka, kalau kamu cinta bilang saja
Kalau suka, kalau kamu sayang bilang saja
Aku sudah curiga oh oh mending mengaku saja

Jangan kamu pendam saja, lama-lama bisa gila

Kalau suka, kalau kamu cinta bilang saja
Kalau suka, kalau kamu sayang bilang saja
Kalau suka, kalau kamu cinta bilang saja
Kalau suka, kalau kamu sayang bilang saja
Aku sudah curiga (sudah curiga) oh oh mending mengaku saja

Jumat, 10 Agustus 2012

TEKNOLOGI KOMUNIKASI

 Pengertian Teknologi Komunikasi

Teknologi komunikasi adalah peralatan perangkat keras (hardware) dalam sebuah struktur organisasi yang mengandung nilai-nilai sosial, yang memungkinkan setiap individu mengumpulkan, memproses, dan saling tukar menukar informasi dengan individu-individu lainnya.
Yang mendasari sesuatu hal dapat digolongkan kedalam
teknologi komunikasi adalah :
1. Teknologi komunikasi dapat di implementasikan dalam suatu alat
2. Teknologi komunikasi dilahirkan oleh sebuah struktur sosial,ekonomi dan politik
3. Teknologi komunikasi membawa nilai yang berasal dari struktur ekonomi , sosial dan politik tertentu
4. Teknologi komunikasi meningkatkan kemampuan indera manusia terutama kemampuan mendengar dan melihat.
PERBEDAAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI DENGAN TEKNOLOGI INFORMASI
Teknologi informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada teknologi komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.
Teknologi informasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan komputer dengan piranti pendukungnya serta perkembangan teknologi komunikasi yang ada.
Teknologi komunikasi berkembang cepat dengan meningkatnya perkembangan teknologi elektronika, sistem transmisi dan sistem modulasi, sehingga suatu informasi dapat disampaikan dengan cepat dan tepat.
BENTUK TEKNOLOGI INFORMASI
A. Komunikasi Suara
Merupakan bentuk komunikasi mempergunakan suara dan indera pendengaran dari tempat yang terpisah dengan jarak tertentu.
B. Komunikasi Tulisan dan Gambar
Merupakan komunikasi yang mengirimkan informasi berbentuk tulisan dan gambar. Gambar yang dikirim dapat berupa gambar hidup (video) atau gambar diam, misalnya gambar teknik atau gambar grafik.
C.Komunikasi Data
Informasi berupa data dan berita yang dikirimkan dengan menggunakan komputer sebagai media pengirim dan media penerima informasi, serta dengan menggunakan jaringan telepon (Public Switched Telephone Network) atau menggunakan jaringan telepon khusus (leased line atau private line).
PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Penerapan teknologi komunikasi ditentukan oleh sejauh mana teknologi komunikasi mampu membuka akses pada berbagai pelayanan dan jaringan informasi.
PROSES PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Terdapat 2 tahapan dalam proses penerapan teknologi komunikasi, yaitu :
A. Tahapan inisiasi
Terdapat dua tingkatan, yaitu :
1.Tingkatan Agenda-Setting
2.Tingkatan Matching
Apabila nilai kedua tingkat inisiasi ini positif, timbulah keinginan untuk mengadopsi teknologi komunikasi yang diinginkan.
B. Tahapan implementasi
Terdapat tiga tingkatan, yaitu :
1.Tingkatan redefining (mengartikan ulang)
2.Tingkatan clarifying (menjelaskan)
3.Tingkatan routinizing (kebiasaan)
PERSPEKTIF TENTANG PENERAPAN TEKNOLOGI KOMUNIKASI.
Suatu organisasi/lembaga pengguna teknologi komunikasi
memandang penerapan teknologi komunikasi sebagai :
1. Manajemen sistem
2. Proses birokrasi
3. Pengembangan Organisasi
4. Proses Tawar menawar
Perspektif tentang penerapan teknologi komunikasi adalah :
1. Teknosentrik
2. Sosiosentrik
3. Konflik
4. Desain sistem
PELAKU TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Dalam rangkaian sumber, penyampaian dan penerimaan informasi ada beberapa pihak yang tersangkut dan saling tergantung satu dengan yang lainnya, yaitu :
1.Pemakai
2. Perusahaan penyedia jasa telekomunikasi
3. Produsen peralatan komunikasi
4. Badan yang mengatur/mengkoordinir seluruh kegiatan komunikasi dari segi ekonomis dan teknis
dalam mengadakan peraturan, standar, harga patokan, dan lain-lain.
UNSUR UNSUR TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Unsur-unsur teknologi komunikasi adalah :
1.Informasi, dapat berupa tulisan, suara, musik, gambar,dan data yang memiliki spektrum frekuensi dan bentuk-bentuk yang berbeda.
2.Alat yang dipergunakan untuk meneruskan informasi, dengan media transmisi dan sistem modulasi
3.Dengan cara yang sesuai,bentuk akhir ( informasi yang diterima ) harus seserupa mungkin dengan bentuk awal ( informasi yang dikirimkan ) dan dalam batas-batas distorsi yang dapat ditolerir.
4.Dalam jumlah maupun kecepatan yang semakin meningkat melalui jarak yang semakin jauh dengan biaya yang seekonomis mungkin.
PERFORMANCE SISTEM KOMUNIKASI
Faktor-faktor yang menentukan penampilan (performance)
sistem komunikasi adalah:
1.Berita (informasi) harus dapat dimengerti oleh penerima
2.Karakteristik sistem komunikasi
3. Gangguan selama pengiriman informasi.
METODE PENYAMPAIAN INFORMASI
Penyampaian informasi dapat dibedakan atas :
•Komunikasi dari titik ke titik (point to point) Informasi dari satu sumber hanya disampaikan pada satu penerima saja.
•Komunikasi dari satu titik ke segala penjuru (broadcasting) Informasi dapat diambil oleh siapapun yang memerlukan Informasi dari sumber dan disebarluaskan ke seluruh penjuru secara bersamaan.
Kesimpulan: Teknologi informasi lebih ditekankan pada hasil data yang diperoleh sedangkan pada teknologi komunikasi ditekankan pada bagaimana suatu hasil data dapat disalurkan, disebarkan dan disampaikan ke tempat tujuan.

Sejarah Perkembangan Teknologi Komunikasi


Komunikasi adalah salah satu aktivitas yang sangat fundamental dalam kehidupan umat manusia. Kebutuhan manusia untuk berhubungan dengan sesamanya, diakui oleh hampir semua agama telah ada sejak masa Adam dan Hawa.
Sifat manusia untuk menyampaikan keinginannya dan untuk mengetahui hasrat orang lain, merupakan awal keterampilan manusia berkomunikasi secara otomatis melalui lambang-lambang isyarat, kemudian disusul dengan kemapuan untuk memberi arti setiap lambang-lambang itu dalam bentuk bahasa verbal.
Kapan manusia mulai mampu berkomunikasi dengan manusia lainnya, tidak ada data autentik yang dapat menerangkan tentang hal itu. Hanya saja diperkirakan bahwa kemampuan manusia untuk berkomunikasi dengan orang lain secara lisan adalah peristiwa yang berlangsung secara mendadak. Everett M. Rogers menilai peristiwa ini sebagai generasi pertama kecakapan manusia berkomunikasi sebelum mampu mengutarakan pikirannya secara tertulis.
Usaha-usaha untuk manusia berkomunikasi lebih jauh, terlihat dalam berbagai bentuk kehidupan mereka di masa lalu. Pendirian tempat-tempat pemukiman di daerah aliran sungai dan tepi pantai, diplih untuk memudahkan mereka dapat berkomunikasi dengan dunia luar menggunakan perahu, rakit, dan sampan. Pemukul gong di Romawi dan pembakar api yang mengepulkan asap di Cina adalah simbol-simbol komunikasi yang dilakukan oleh para serdadu di medan perang.
Dalam berkomunikasi, manusia menggunakan lebih banyak gerak-gerik, sikap tubuh dan mimik, tetapi perumusan pesan itu sendiri lebih dimungkinkan oleh adanya bahasa dan lambang-lambang yang dapat dipahami bersama.
Kemampuan untuk menggambar atau menuliskan lambang-lambang yang memiliki arti adalah sutau keunikan dari spesies manusia, dan ini menjadi salah satu perbedaan paling signifikan antara manusia dengan mahluk yang lain di bumi ini. Manusia sudah mulai menggambar dan melukis lambang-lambang di batu sejak tahun 35.000 SM, dan ilustrasi-ilustrasi serupa ini menjadi sebuah bagian penting dalam kehidupan manusia selama berabad-abad.
Perkembangan komunikasi antarmanusia tidak terlepas dari pengaruh naluri kemanusiaan itu sendiri. untuk bertahan hidup manusia membutuhkan manusia yang lainnya untuk saling membantu. Sementara pada tahapan saling memberikan bantuan inilah proses komunikasi akan sangat dibutuhkan.
A. Zaman Tanda dan Isyarat
Zaman ini merupakan yang paling awal dalam sejarah perkembangan manusia dan muncul jauh sebelum nenek moyang manusia dapatberjalan tegak. Dalam berkomunikasi satu sama lain, peran insting (meskipun masih sangat rendah) sangatlah penting. Proses komunikasi manusia lebih berdasarkan insting dan bukan rasionya.
Itu semua terjadi karena kemampuan kapasitas otak manusia masih sangat terbatas. Perkembangan otak mereka juga sangat lamban. Oleh karena itu, zaman ini berjalan dalam ribuan tahun sebelum digunakannya gerak isyarat. Bunyi-bunyian dan tanda jenis lain dalm komunikasi.
Dengan kata lain sebenarnya manusia itu sudah menggunakan “ucapan” dalam berkomunikasi. Akan tetapi proses komunikasi yang dmaksud bukan seperti yang dilakukan manusia saat ini.
Penggunaan tanda dan isyarat itu tidak berarti bahwa manusia pada zaman tersebut tidak dapat berkomunikasi. Gerak isyarat dan tanda itu dalam komunikasi dikenal dengan komunikasi nonverbal. Hal ini tetap bisa dikattakan berkomunikasi meskipun dengan “bahasa” dan kemampuannya sendiri. Ringkasnya, merekamengadakan komunikasi dengan sederhana sekali.
Philip Liberman (1984) pernah mengatakan bahwa para ahli paleoantropologi menemukan bukti bahwa ukuran tengkorak panjang lidah, dan jaringan yang lain pada manusia menunjukkan pada kita letak pangkal tenggorokan dan kotak siara.
Menurut para ahli tersebut dilihat dari beberapa alat tubuh, dapat disimpulkan bahwa manusia jaman dahulu kala tidak dapat berbicara seperti manusia sekarang.
Dengan kata lain, mereka tidak bisa berbicara, karena tidak mempunyai kecukupan alat-alat untuk melakukan itu (seperti yang dimiliki manusia saat ini). Ini disebabkan struktur neurologis dan anatominya tidak mecukupi untuk melakukan hal itu.
Sehingga perkembangan zaman dan alam yang akhirnya merubah kehidupan manusia tersebut, baik perubahan dalam bentuk fisik maupun perubahan pada kemampuan berpikir dan berkomunikasi.
Lebih dari beribu-ribu tahun lamanya, pola komunikasi tidak hanya digunakan, tetapi juga mengalami penyempurnaan dari waktu ke waktu, tentunya sesuai dengan kapasitas yang dimiliki. Meskipun ada perkembangan dalam proses komunikasi, proses itu belum mengarah pada penggunaan bahasa atau percakapan sebagai alat komunikasi yang bisa dilakukan manusia dewasa ini. Perkembangan penting komunikasi dalam era ini adalah digunakannya bahasa tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi. Munculnya tanda dan isyarat sebagai alat komunikasi berasal dari penyempurnaan penggunaan suara (geraman, tangisan, dan jeritan) sebagai alat komunikasi.
B. Zaman Bahasa Lisan
Zaman komunikasi lisan ini berjalan kira-kira 300.000 sampai 200.000 tahun SM. Era ini juga ditandai dengan lahirnya embrio kemampuan untuk berbicara dan berbahasa secara terbata-bata dalam kelompok masyarakat tertentu. Oleh karena itu, manusia pada zaman ini sering disebut dengan homosapiens. Daripenelitian yang pernah dilakukan, kemmapuan berbicara dalam sistem bahasa baru terjadi sekitar 90.000 tahun sampai 40.000 tahun SM. Sementara itu bahasa secara lengkap mulai digunakan kira-kira 35.000 tahun SM.
Manusia jenis Cro Magnon menjadi ciri utama era ini. Di awal periode kehidupannya, mausia jenis itu sudah mempunyai keahlian di dalam membuat peralatan yang berasal dari batu. Sebagaimana kita ketahui, budaya manusia awalnya dimulai dengan tulisan. Zaman Batu merupakan salah satu perkembangan awal pengenalan bahasa yang ditulis (meskipun hanya berupa gambar yang di buat pada batu).
Meskipun perkembangan teknologi komunikasi diawali dengan penemuan-penemuan mesin pencetak huruf di kemudian huruf, namun perkembangan komunikasi itu sendiri dimulai dengan kepandaian melukis hewan buruan di gua-gua yang diabadikan secara grafik kurang lebih 20.000 tahun yang lalu.
Pada awal sejarah perkembangan manusia dalam mengenal tulisan, mereka telah memahat atau mengukir gambar binatang dan manusia pada tulang, batu, taring, dan bahan-bahan yang lain. Manusia pada era ini biasanya mewariskan lukisan indah pada dinding beberapa gua di daerah mereka tinggal. Ratusan gua itu pernah ditemukan di Spanyol dan Perancis bagian selatan.
Hampir setiap orang membutuhkan hubungan sosial dengan orang-orang lainnya, dan kebutuhan ini terpenuhi malaui pertukaran pesan yang berfungsi sebagai jembatan untuk mempersatukan manusia-manusia yang tanpa berkomunikasi akan terisolasi. Pesan-pesan ini mengemuka lewat perilaku manusia.
Ketika kita berbicara, kita sebenarnya sedang berperilaku. Ketika kita melambaikan tangan, tersenyum, bermuka masam, menganggukkan kepala, atau memberikan suatu isyarat, kita juga sedang berperilaku. Sering perilaku-perilaku ini merupakan pesan-pesan, pesan-pesan itu kita gunakan untuk mengkomunikasikan sesuatu kepada orang lain.
C. Zaman Tulisan
Kecakapan manusia berkomunikasi secara lisan menurut perkiraan berlangsung sekitar 50 juta tahun, kemudian memasuki generasi kedua di mana manusia mulai memiliki kecakapan berkomunikasi melalui tulisan.
Bukti kecakapan ini ditandai dengan ditemukannya tanah liat yang bertulis di Sumeria dan Mesopotamia sekitar 4000 tahun sebelum masehi. Kemudian berlanjut dengan ditemukannya berbagai tulisan di kulit binatang dan batu arca. Lalu secara berturut-turut dapat disebutkan pemakaian huruf kuno di Mesir (3000 tahun SM), alphabet Phunesia (1800 tahun SM), huruf Yunani Kuno (1000 tahun SM), huruf Latin (600 tahun SM).
Di Mesopotamia kuno (berasal dari kata dalam bahasa Yunani yang berarti “tanah di antara dua sungai”) banyak sekali kelompok yang menghentikan pengembaraannya dan mulai membangun tempat tinggal yang permanen. Inilah kota-kota yang pertama. Tahun 6000 SM, Lembah Sabit Subur juga menjadi tempat lahirnya peradaban.
Mendekati tahun 3.500 SM, manusia memiliki gagasan untuk mengembangkan serangkaian lambang yang sederhana yang dapat dipahami oleh kalangan luas, yaitu huruf. Huruf mewakili suara yang diucapkan dan dengan berbagai cara, satu huruf dapat digabungkan dengan huruf lain sehungga membentuk apa yang kita namkan kalimat. Sistem ini disebut abjad fonetik.
Abjad fonetik yang pertama berasal dari abjad baji yang dikembangkan oleh orang Sumeria kuno. Penyebarannya yang luas hingga ke wilayah Mesopotamia membuatnya menjadi pendahulu hieroglif Mesir. Abjad Baji lah yang menjadi cikal bakal Abjad Ibrani maupun Abjad Arab. Selain itu, ia juga merintis abjad Yunani, yang pada gilirannya mengantar hadirnya Abjad Romawi yang kini digunakan dalam Bahasa Inggris, Perancis, Jerman dan sebagian besar bahasa-bahasa barat lainnya.
Abjad Sirilik yang digunakan di Rusia dan di negara-negara Slavia lain juga berkembang dari Abjad Yunani kuno. Abjad Cina yang lahir beberapa waktu kemudian setelah Abjad Tinur Tengah kuno, dipinjam oleh sebagian besar bangsa Asia, misalnya Jepang dan Korea, untuk dijadikan dasar abjad yang digunakan dalam bahasa masing-masing.
Umat manusia sudah berada di muka bumi ini setengah juta tahun yang silam. Tulang-belulang Australopithecus yang baru-baru ini ditemukan, makhluk yang menyerupai kera yang oleh para ilmuwan dipercayai sebagai nenek moyang manusia modern, usianya empat juta tahun.
Ada juga sebuah bukti bahwa 30.000 tahun yang lalu manusia sudah membuat peralatan dan hidup berkelompok di seluruh benua. Juga ditemukan petroglif, atau lukisan batu, yang usianya kurang-lebih 10.000 tahun, dan ada lukisan-lukisan rumit di dinding-dinding gua di Spanyol maupun Perancis yang kira-kira berumur 18.000 tahun.
Sejarah tulisan sendiri merupakan salah satu dari proses pergantian dari gambaran piktografi ke sistem fonetis, dari penggunaan gambar ke penggunaan sesederhana untuk menyatakan maksud yang lebih spesifik.
Tahun yang menandai manusia membentuk kelompok atau hidup bergerombol untuk pertama kalinya adalah athun 20.000 SM. Beberapa kelompok manusia hidup bersama di sebuah kemah yang acap kali dibuat setengah permanen.
Awalnya, mereka tidak pernah menetap di suatu tempat, karena sifat dasar manusia adalah mengembara. Mereka berpindah tempat sesuai dengan musim dan menetap untuk sementara di suatu tempat d mana ditemukan sumber makanan mereka, antara lain, binatang buas dan tanaman musiman.
Setelah berlangsung ribuan tahun lamanya, sampailah manusia ke zaman tulisan (zaman ini muncul sekitar 5000 tahun sebelum masehi). Komunikasi tidak lagi dilakukan hanya dengan mengandalkan lisan, tetapi didukung pula oleh bahasa tulis.
Sebuah prasasti yang ditemukan menginformasikan bahwa sekitar 4000 tahun SM ditemukan kota kuno di Mesopotamia dan Mesir. Sebagaian besar prasasti ini menggambarkan lukisan dengan kasar atau goresan pada dinding bangunan.
Dari penemuan prasasti ini bisa dikemukakan bahwa sudah ada standarisasi makna pesan. Misalnya, secara sederhana gambaran matahari bisa berarti siang hari, membungkuk dengan tanda panah berarti memburu, dan garis yang berombak berarti danau atau sungai. Semua ini menjadi simbol awal dari sejarah kemunculan era tulisan.
Beberapa lukisan di antaranya sudah mengunakan komposisi warna. Bahkan lukisan tersebut menjadi cikal bakal lukisan-lukisan saat ini. Manusia di zaman ini melukis banteng, rusa kutub, dan binatang lain yang mereka buru. Dan yang lebih penting lagi adalah bahwa mereka telah membuat pakaian dari kulit binatang dan menmukan teknik pengerasan tanah liat dengan menggunakan api.
Lukisan-lukisan yang dibuat oleh manusia jenis Cro Magnon ini bisa dikatakan menjadi bukti pertama usaha manusia terbaik pertama dalam upayanya menyimpan informasi.
Sementara itu tulisan alfabet muncul kurang dari seratus tahun kemudian dan berkembang secara cepat. Tulisan tersebut menyebar ke seluruh dunia kuno, dan baru beberapa abad kemudian sampai ke negeri Yunani. Lambat laun gagasan penggunaan simbol huruf konsonan dan vokal muncul. Saat itu karakter yang dibutuhkan kurang lebih seratus. Suatu jumlah yang sangat besar tentunya, karena padahal sekarang ini kita hanya mengenal dua pulu enam karakter huruf.
Sesudah banyak variasi pembahasan sejarah perkembangan tulisan, satu kejadian yang tidak boleh kita tinggalkan adalah peristiwa di Yunani. Bangsa ini telah secara efektif dan sederhana mempunyai sistem standarisasi huruf. Sekitar 500 tahun SM, mereka telah secara luas menggunakan alfabet.
Akhirnya, alfabet orang-orang Yunani masuk ke Roma yang kemudian dibangun serta dimodifikasi. Dewasa ini, kita menggunakan huruf-huruf kapital (majuscule) dan huruf kecil (miniscule) yang berasal dari Roma itu.
Lambat laun sistem tulisan alfabet ini berkembang secara cepat dan lengkap. Tanpa bantuan sistem tulisan ini bisa jadi populasi penduduk yang buta huruf akan menjadi lebih besar. Perkembangan yang penting pun terjadi pula dalam ilmu pengetahuan, lukisan, pemerintahan, dan keagamaan.
Sekitar 2500 tahun (sebelum munculnya agama Kristen), orang Mesir menemukan metode pembuatan jenis kertas yang dapat tahan lama dari papyrus. Dibandingkan dengan batu, papyrus jelas lebih baik. Alasannya lebih mudah menulis di papyrus dengan kuas dan tinta daripada memahat di atas batu. Papyrus itu sendiri asal-usulnya ditemukan di muara Sungai Nil. 

D. Zaman Kemunculan Retorika
Sebagai cikal bakal ilmu komunikasi, retorika mempunyai sejarah yang panjang. Para ahli berpendapat bahwa retorika sudah ada sejak manusia ada. Akan tetapi, retorika sebagai seni bicara yang dipelajari dimulai pada abad kelima sebelum masehi, ketika kaum Sofis di Yunani mengembara dari tempat yang satu ke tempat yang lain untuk mengajarkan pengetahuan mengenai politik dan pemerintahan dengan penekanan terutama pada kemampuan berpidato.
Pemerintah, menurut kaum Sofis, harus berdasrkan suara terbanyak atau demokrasi sehingga perlu adanya usaha membujuk rakyat demi kemenangan dalam pemilihan-pemilihan. Maka berkembanglah seni berpidato yang membenarkan pemutarbalikan kenyataan demi mencapai tujuan, yang terpenting khalayak bisa tertarik perhatiannya dan terbujuk.
Orang yang pertama-tama dianggap memperkenalkan oratori atau seni berpidato adalah orangYunanai Sicilia. Tetapi tokoh pendiri sebenarnya adalah Corax dari Srakuasa (500 SM). Dialah yang mula-mula meltakkan sistematika oratori atas lima bagian.
Sudah sejak permulaan perkembangan retorika menimbulkan perbedaan pendapat (kontroversi) mengenai beberapa hal yang menyangkut retorika. Kontroversi tersebut menyangkut persoalan pamakaian unsur stilistika, menyangkut hubungan antara retorika dan moral, dan masalah pendidikan. dalam pidato-pidato.
Kontroversi pertama menyangkut persoalan: apakah perlu mempergunakan unsur-unsur stilistika dalam pidato. Ada tiga aliran, yaitu yang menyetujui penggunaan unsur stilistika, yang menolak, dan yang berada di luar aliran pertama dan kedua.
Kontroversi kedua menyangkut relasi antara retorika dan moral: apakah dalam pidato harus juga diindahkan masalah moral. Dalam pidato biasanya tidak dikemukakan pembuktian-pembuktian secara ilmiah. Pidato lebih banyak berbicara mengenai kemungkinan-kemungkinan, karena pendengar biasanya adalah orang-orang yang tidak berpendidikan, atau orang-orang yang tidak senang mendengarkan pidato. Sebab itu Gorgias dari Leontini, berpendirian bahwa seorang orator harus menyampaikan bukti-bukti baik mengenai keadilan dan ketidakadilan dengan cara yang sama baik.
Kontroversi ketiga yang juga sudah timbul sejak permulaan perkembangan retorika adalah masalah pendidikan. Kontroversi yang kedua mempunyai ikatan dengan yang ketiga ini. Ahli-ahli retorika yang siap menerima tanggung jawab moral dalam retorika, mengkritik rekan-rekan mereka yang mencoba memperoleh keuntungan dalam profesi mereka, terutama dalam pengadilan. Akibatnya mereka juga tidak mencapai kata sepakat mengenai topic mana saja yang harus dimasukkan dalam pelajaran retorika di pusat-pusat pendidikan.
Betapa pentingnya retorika dapat dilihat dari peranan retorika dalam demokrasi. Dalam hubungan ini terkenal seorang orator bernama Demosthenes (384-322) yang pada zaman yunani sangat termasyhur karena kegigihannya mempertahankan kemerdekaan Athena dari ancaman Raja Phillipus dari Macedonia.
Pada waktu itu telah menaji anggapan umum bahwa di mana terdapat sistem pemerintahan yang berkedaulatan rakyat, di situ harus ada pemilihan berkala dari rakyat dan oleh rakyat untuk memilih pemimpin-pemimpinnya. Di mana demokrasi menjadi sistem pemerintahan, di situ dengan sendirinya masyarakat memerlukan orang-orang yang mahir berbicara di depan umum.
Demosthenes pada masa jayanya itu meningkatkan kebiasaan retorika yang berlaku pada zamannya, dan lebih menekankan pada:
a. Semangat yang berkobar-kobar
b. Kecerdasan pikiran,
c. Kelainan dari yang lain
Sementara itu di Romawiyang mengembangkan retorika adalah Marcus Tulius Cicero (106-43 SM) yang menjadi termasyhur karena suaranya dan bukunya yang berjudul antara lain de Oratore. Sebagai seorang orator yang ulung, Cicero mempunyai suara yang beratmengalun, bahkan kadang-kadang pidatonya itu disertai cucuran air mata.
Cicero mengajarkan bahwa dalam mempengaruhi pendengar-pendengarnya seseorang retor harus meyakinkan mereka dengan mencermnkan kebenaran dan kesusilaan. Dalam pelaksanaannnya retorika meliputi:
a. Investio
Ini berarti mencari bahan dan tema yang akan dibahas. Pada tahap ini bahan-bahan dan bukti-bukti harus dibahas secara singkat dengan memperhatikan keharusan pembicara:
1. mendidik
2. membangkitkan kepercayaan
3. menggerakkan hati
b. Ordo Collocatio
Ini mengandung arti menyusun pidato yang meminta kecakan si pembicara dalam memilih mana yang lebih penting, mana yang kurang penting. Penyusun pidato juga diminta untuk memperhatikan:
1. exordium (pendahuluan)
2. narratio (pemaparan)
3. confirmation (pembuktian)
4. reputation (pertimbangan)
5. peroratio (penutup) 
Demikian retorika di Romawi yang banyak persamaannya dengan retorika yang berlaku d Yunani.
Aristoteles berpendapat bahwa pada waktu lahir jiwa manusia tidak memiliki apa-apa, sebuah meja lilin yang siap dilukis oleh pengalaman. Dari Aristoteles, John Locke (1632-1704), tokoh empirisme Inggris, meminjam konsep ini. Menurut kaum empiris, pada waktu lahir manusi tidak mempunyai “warna mental”. Warna ini didapat dari pengalaman. Pengalaman adalah satu-satunya jalan kepemilikan pengetahuan.
Di Yunani, sejak abad kelima sebelum masehi, terkenal sebuah tempat pemujaan Apollo di Delphi. Ke tempat inilah raja-raja dan rakyat banyajk meminta nasihat. Seorang pendeta wanita duduk di atas kursi yang dipenuhi asap dari sajian pemujaan.
Dalam keadaan fana, pendeta tersebut menjawab pertanyaan pengunjung, dari masalah kontes lagu sampai urusan agama dan politik. Ketika penjahat-penjahat di koloni Locri meminta nasihat bagaiman mengatasi kekacauan, orakel Delphi menjawab: “Buat hukum bagimu.” Ketika orang-orang bertanya siapa manusia paling bijak, dewa Apollo melalui mulut pendeta Delphi menjawab: ”Socrates”. Dari Delphi menyebar motto yang terkenal :Gnothi Seauthon (kenalilah dirimu).
Motto ini mengusik para filsuf untuk mencoba memahami dirinya, sehingga kabarnya motto inilah yang mendorong berkembangnya filsafat di Yunani.
E. Perkembangan Teknik Pengiriman Pesan
Meskipun ada anggapan yang mengatakan adalah ide yang menghasilkan pengetahuan, tetapi baik ide maupun pengetahuan adalah produk dari pengalaman. Secara psikologis, ini berarti seluruh perilaku manusia, kepribadian, dan tempramen ditentukan oleh perilaku masa lalu.
Apa yang telah tejadi di masa lalu adalah sebuah pengalaman yang mengajarkan hal-hal untuk sesuatu yang baru. Pengalaman akan kesulitan berkomunikasi maupun pengiriman pesan dalam komunikasi itu sendiri telah mengajarkan manusia untuk terus mencari dan menyempurnakan suatu proses komunikasi yang lebih efektif daripada yang sebelumnya.
Misalnya penentuan lambang atau simbol-simbol yang dipahami bersama, adalah pengaruh dari keterbatasan dan kesulitan berkomunikasi pada masa sebelumnya yang dikarenakan oleh belum ditentukannya kesamaan lambang dan simbol tersebut.
Sejak zaman primitif sampai sekarang, semua kelompok manusia tergantung pada komunikasi tatap mata, berhadap-hadapan. Akan tetapi diperlukan adanya sistem mengirim pesan untuk mengatasi ruang dan waktu.
Dikisahkan bahwa Persia tua telah mendirikan serangkaian menara yang dinamakan “pos seruan”, dan menempatkan orang yang bersuara nyaris dan keras atasnya untuk meneruskan berbagai pesan dengan cara berteriak, beranting dari satu menara ke lain menara.
Orang Romawi mengoperasikan suatu organisasi pelayanan kurir yang dinamakan cursus publicus. Antara tahun 1305 sampai awal tahun 1800-an, perusahaan House of Taxis telah meneylenggarakan suatu bentuk pelayanan kkilat berkuda di seluruh Eropa. Pada tahun 1628, organisasi ini memperkerjakan 20.000 karyawan. Para kurirnya berseragam biru dan perak menjelajahi seluruh Eropa dengan membawa pesan antara para pangeran dan jenderal, saudagar dan peminjam uang.
Kantor pos adalah saluran pertama yang terbuka lebar bagi komunikasi era industri. Pada tahun 1837, kantor pos Inggris bukan saja membawa berbagai pesan kaum elit, tetapi juga melayani 88 juta kiriman setahun, suatu komunikasi yang luar biasa volumenya dalam ukuran waktu itu.
Pada tahun 1960, ketika era industry mencapai puncaknya, jumlah itu mencapai 10 milyar kiriman. Pada tahun yang sama, kantor pos Amerika Serikat mendistribusikan rata-rata 355 kiriman pos dalam negeri persetiap pria, wanita, dan anak di negeri itu.
F. Kemajuan Teknologi Komunikasi
Komunikasi makin berkembang dengan ditemukannya mesin cetak di Cina pada abad ke-10 yang mluas ke Jepang abad ke-12. Akhirnya komunikasi mulai dapat menembus jarak dan waktu, terutama setelah Johannes Gutenberg menemukan mesin cetak pada tahun 1440.
Perkembangan komunikasi makin sempurna dengan adanya berbagai penemuan baru. Louis Daguerre menemukan fotografi yang dapat mengabadikan rupa dan peristiwa (1822). Samuel Morse menemukan telegrafi jarak jauh pertama (64 KM: 1844).
Thomas Alva Edison menemukan perekam bunyi (fonograf) pertama, yang dapat mengabadikan komunikasi lisan secara praktikal (1877). Alexander Graham Bell menemukan telpon yang dapat mempercepat komunikasi pengganti suara yang sangat memakan waktu dan tenaga (1876).
Guglielmo Marconi menemukan radio telegrafi (1898), disusul penemuan radio teleponi oleh Reginald Fressenden(1900). Malam Natal tahun 1906, Fressenden merintis siaran radio pertama di dunia.
Selanjutnya Edison menemukan film bicara (1913). Televisi dirintis oleh Paul Nipkov (1883). Sejak tahun 1935, televisi merupakan alat komunikasi mutakhir.
Sementara itu teleks muncul di eropa awal tahun 30-an:jaringannya meluas setelah Perang Dunia II, yang mempercepat penyampaian berita dalam media massa.
Setelah itu ditemukannya kapal api oleh Robert Fulton (1807), kereta api oleh George Stephenson (1825), serta pesawat terbang oleh dua bersaudara Wilbur dan Orville Wright (1903), merupakan penyempurnaan teknologi pengangkutan yang langsung mempengaruhi kelancaran komunikasi.
Tahun-tahun tersebut adalah tahapan di mana komunikasi terus mengalami kemajuan dan penyempurnaan. Bahkan di masa sekarang kita mengenal yang namanya internet, handphone, komputer, serta beragam teknologi komunikasi yang sudah menggunakan teknik digital.
G. Kesimpulan
Dengan demikian dapat ditarik dua buah kesimpulan mengenai patokan perkembangan komunikasi pada zaman sebelum masehi hingga zaman mulainya tahun masehi.
Pada tahun-tahun sebelum masehi, kemajuan proses komunikasi dimulai pada saat ditentukannya seperangkat lambang dan simbol-simbol yang dapat dipahami maknanya secara luas. Perkembangan selanjutnya adalah ditemukannya sejumlah sarana untuk menulis maupun menggambarkan lambang dan simbol-simbol tersebut. Meskipun pada akhirnya aksara atau huruf ditemukan, namun lambang dan simbol-simbol berupa gambar-gambar lebih dulu ditentukan sebagai pengganti suara dalam berkomunikasi.
Sedangkan untuk periode modern, meskipun dasar penemuan mesin cetak ditemukan di Cina pada abad ke-10, namun teknologi komunikasi baru dinyatakan berkembang pada tahun 1440, yaitu tahun di mana mesin cetak yang lebih efisien ditemukan oleh Johannes Gutenberg. Hal ini disebabkan karena baru setelah mesin cetak hasil penemuan Gutenberg itulah industri percetakan, yang juga tentunya merupakan industri komunikasi, pertama kali mulai berkembang.

Kamis, 09 Agustus 2012

HAMSTER LUCU yang bisa mengikuti arah mouse

Jam Tangan Revi



            Siang yang cerah dengan terik matahari yang menyengat, Revi pulang dari sekolah dengan tergesa-gesa karena mendapat kabar dari tetangganya bahwa ayahnya sakit.
          Ketika sampai di rumah, Revi langsung menuju kamar Ayahnya dan berteriak,”Ayah..Ayah kenapa?” “Ayah tidak apa-apa, Nak! Ayah hanya tak enak badan.”jawab Ayahnya. “Tidak apa-apa bagaimana? Badan Ayah panas sekali.”kata Revi. “Ayah tidak apa-apa kok, Nak! Kamu jangan khawatir!”kata Ayah. “Tapi Yah…” Revi belum selesai berbicara, tapi Ayahnya menyela, “Sudah…Ayah tidak apa-apa, Nak. Sebaiknya kamu sekarang makan dulu sana!” “Iya, Yah.”jawab Revi.
          Selesai makan, Revi menuju kamar Ayahnya dan membawakan makanan untuk Ayahnya. “Ayah, Ayah makan dulu, ya. Biar cepat sembuh!” “Tidak, Nak. Ayah tidak lapar.” Jawab Ayah sambil terbatuk-batuk. “Nak, ini jam tangan kesayangan Ayah untuk kamu, dipakai ya!” kata Ayah sambil menunjukkan jam tangannya kepada Revi. “Wah, bagus sekali! Terima kasih ya, Yah!” kata Revi. “Ya, Nak! Jam tangan itu sebagai kenang-kenangan dari Ayah untuk kamu, ka…karena umur Ayah tinggal sebentar lagi. “Kata Ayah sambil nafasnya tersesak dan memejamkan matanya. “Ayah…bangun! Ayah bangun, Yah! Jangan tinggalkan Revi sendiri, Yah! Ayah…………..!” teriak Revi sambil menangis. Teriakan Revi deidengar tetangga-tetangganya. Bu Esti dan tetangga lainnya datang ke rumah Revi. “Revi, kamu kenapa?” Tanya Bu Esti. “Ayah Bu…Ayah meninggal.” Kata Revi sambil menangis. “Inalillahi wainaillahi roji’un.” Kata Bu Esti dan para tetangga yang datang ke rumah Revi. “Kamu yang sabar ya, Revi !” kata Bu Esti.
          Setelah itu Ayah Revi diburkan di makam dekat desanya. Revi menaburkan bunga di makam Ayahnya sambil menangis.
          Tiga hari setelah Ayahnya meninggal, Revi kembali berangkat sekolah dan sudah mulai melupakan peristiwa yang menimpanya. Revi berangkat sekolah dengan memakai jam tangan peninggalan Ayahnya.
          Hari ini adalah pelajaran olahraga. Karena takut jam tangannya jatuh sewaktu olahraga, Revi menitipkan jam tangannya kepada Ana, sahabatnya. “Ana, aku titip jam tangan ini ya, aku mau olahraga dulu.” Kata Revi. “Oke. Ya sudah aku mau ke toilet dulu.” Kata Ana.
          Waktu Ana di toilet, Ana tidak sengaja menjatuhkan jam tangan revi di air. Dan jam tangan itu rusak. “Ya ampun, jam nya jatuh di air! Aduh…pasti nanti Revi marah.” Kata Ana.
          Setelah selesai olahraga, Revi menghampiri Ana di kantin untuk mengambil jam tangan yang dititipkannya tadi. ”Hai, Ana! Aku mau mengambil jam tanganku yang tadi.” Kata Revi kepada Ana. “Em..m maaf Rev, a..ku tidak sengaja merusakkan jam tanganmu.” Kata Ana terbata-bata karena ketakutan. “Ha…apa? Kok bisa?” jawab Revi dengan nada tinggi. ”Tadi aku tidak sengaja menjatuhkan jam tanganmu di air.” Kata Ana. “Kamu ceroboh banget sih, An! Kamu tahu kan itu jam tangan peninggalan Ayahku satu-satunya!” bentak Revi kepada Ana. “Ma…maaf, Rev! aku nanti ganti jam tangan kamu!” kata Ana. “Tidak bisa…itu jam tangan peninggalan Ayahku dan tidak bisa siganti dengan apapun.” Bentak Revi sambil menggebrak meja dan meninggalkan Ana. Ana merasa sangat bersalah. Revi jadi memusuhi Ana.
          Ana pulang sekolah dengan tergesa-gesa karena mau memperbaiki jam tangan Revi yang rusak. Ana menuju ke tukang servis jam. “Bang, tolong perbaiki jam tangan ini, ya! Kalau bisa secepatnya!” kata Ana kepada tukang servis itu. “Baik, Dik!”
          Setelah memperbaiki jam tangan Revi, Ana pulang dengan tergesa-gesa dan tidak sabar ingin memberikan jam tangan itu kepada Revi. Ana pulang dengan jalan kaki. Ketika Ana menyeberang jalan tiba-tiba Ana tertabrak truk. “Aaaaa……” teriak Ana. Ana pingsan dan terluka parah, lalu Ana dibawa ke rumah sakit.
          Ibu Ana mengabari Revi bahwa Ana kecelakaan. Revi menuju ke rumah sakit dengan terburu-buru. Ketika Revi sampai di rumah sakit, Ana langsug berbicara dengan Revi, “Revi, ini jam tangan kamu sudah aku perbaiki. Maaf kalau aku sudah membuatmu marah.” Kata Ana. “Tidak seharusnya aku marah-marah sama kamu, maafkan aku ya, An, kalau aku sudah membuamu begini.” Kata Revi sambil mengeluarkan air mata. “Iya, Rev. kamu juga maafin aku ya!” “Iya, Ana.” Kata Revi sambil memeluk Ana. Kedua sahabat ini telah bersatu lagi.
*SELESAI*